Dari sembilan ayam yang disembelih, ternyata ada salah satu ayam yang lari dan membingungkan seisi ponpes dan warga sekitar. Sebab, setelah acara menyembelih ayam selesai dilakukan, mereka dibingungkan oleh hitungan yang kurang satu.
Acara sembelihan ayam yang dilakukan di ponpes tersebut merupakan acara rutin yang dilakukan saat menjelang malam Seloso PON, atau waktu untuk menggelar acara manakiban yang disertai dengan salawatan oleh jamaah di Ponpes Rudlotul Ulum.
Setelah selesai menyembelih ayam, pengasuh ponpes Kyai Mashuri langsung masuk ke rumah. Namun, ia sempat bingung melihat Ketua Panitia Acara, Rokhim yang berulang kali menghitung ayam yang disembelih. Ternyata, jumlah ayam yang disembelih kurang satu, yakni ayam yang nomor tiga disembelih. “Awalnya saya mengetahui ayam yang nomor tiga lari menuju ke belakang rumah,” kata Rokhim.
Ia awalnya sudah dibuat bingung. Karena, delapan ayam lainnya yang disembelih langsung menggelepar dan mati, sedangkan satu ayam malah lari menyingkir. “Saat kami cari bersama dengan teman-teman, akhirnya ditemukan ayam tersebut bersembunyi di semak-semak,” tambahnya.
Sontak saja, kondisi aneh tersebut membuat warga gempar dan langsung berusaha melihat kondisi ayam aneh itu. Ternyata benar, sampai sore tadi ayam masih belum mati dan terlihat segar. Hanya saja, dibagian tenggorokannya sudah hampir putus dan ayam itu seperti kesulitan membawa kepalanya. Walaupun begitu, ia tampak tegak dan berusaha beraktifitas seperti sebelumnya.
“Dibilang aneh ya aneh, bagaimana tidak, kami sudah menyembelih sejak puluhan tahun, baru sekali ini ada keanehan,” jelas Kyai Mashuri.
Dengan belum matinya ayam tersebut, maka rencana mengolah ayam sebanyak sembilan ekor itu akhirnya gagal. Hanya delapan ayam yang dibuat hajatan rutin Seloso PON. [inilah]
SOURCE