Dalam tuntutannya jaksa menyebutkan jika terbukti bersalah Shinoyama diancam hukuman penjara hingga enam bulan atau denda mencapai 300 ribu Yen (sekitar US$ 3.300) atau sekitar Rp 33 juta.
Lokasi kuburan itu salah satu dari sekian banyak tempat publik di Tokyo yang digunakan Shinoyama dalam memotret dua model wanita dalam pose bugil untuk koleksi sebuah album foto yang dirilisnya pada Januari 2009 lalu.
Pada Januari, polisi telah mengirimkan berkas kasus Shinoyama dan dua model perempuannya kepada pihak jaksa atas kasus ketidaksenonohan di publik dalam mengambil gambar telanjang di 12 lokasi, termasuk ruang pernikahan dan sebuah department store. Namun jaksa hanya fokus memperkarakan masalah pemotretan bugil di pemakaman.
Shinoyama dalam sebuah pernyataan, Kamis, mengatakan pakaian yang ditanggalkan oleh kedua modelnya itu hanya sebentar. “Cuma hitungan detik atau paling lama dua menit,” tukasnya.
Pihaknya justru mengkhawatirkan mengenai definisi ketidaksenonohan publik, yang dapat mencegah ekspresi seni. Tapi Shinoyama menambahkan, “Aku dengan rendah hati menerima kasus ini sebagai pelajaran, dan kasus ini menjadi tantangan bagi saya untuk mengejar bentuk-bentuk baru dalam ekspresi.”
Shinoyama adalah seorang fotografer produktif yang selama puluhan tahun memotret berbagai genre. Salah satu karyanya yang mengundang kontroversial dan fenomenal pada 1990-an adalah memotret apa yang disebutnya sebagai “rambut telanjang”.
Dalam karya fotografinya itu, ia memotret dengan mengekspose rambut kemaluan aktris Rie Miyazawa. Kumpulan karya koleksinya itu sangat laris di pasaran sekaligus mampu menggeser adat yang ketat dari masyarakat mengenai foto telanjang.
sumber : tempointeraktif.com