Buah tersebut pertama kali ditemukan oleh Salmiarsih. Saat itu dia tengah memeram srikaya hasil panen anaknya, Natalia Puji Astuti yang ditanam di depan rumahnya.
Saat asyik menyimpan di dalam beras, dia melihat sebuah tulisan. Karena tidak mengetahui tulisan tersebut, maka dia bertanya kepada menantunya Ramdani. Aksia (48).
“Saya kaget kok kaya tulisan ini, tapi kata menantu saya itu tulisan Allah dan langsung dibawa ke Pak Ustad. Tadinya satu tulisan, tapi setelah digosok-gosok di beberapa sisi ternyata ada empat tulisan Allah, aneh dan kami anggap berkah,” tutur Salmiarsih kepada wartawan, Senin (28/6/2010).
Setelah kejadian tersebut, kata Salmiarsih, sejak Minggu malam hingga hari ini banyak warga mulai memetik puluhan daun dan buah sarikaya yang berada di pohon tersebut dan dipercaya sebagai obat.
Sementara buah tersebut saat ini dibawa oleh pemilik rumah ke laboratorium IPB Bogor untuk dapat diawetkan.
“Banyak yang datang, daunnya sampai rontok diambilin dan dipakai untuk pengobatan, katanya buat anak yang nggak bisa jalan. Ada-ada saja, sekarang buahnya akan kami bawa ke IPB Bogor,” tandasnya.(kem)
SOURCE