Dikatakan, batang ubi kayu itu tingginya dua meter dan cabangnya sekitar tiga meter. Rabu kemarin dipotong karena secara kebetukan dua pekerja bangunan sedang menggali lubang untuk membuat pondasi pagar, disekeliling rumah mereka. “Ketika sedang istirahat usai makan siang saya dan dua pekerja, penasaran melihat gundukan tanah di samping pondasi rumah tersebut. Betapa terkejutnya setelah kami gali, ternyata ubinya besar sekali. Setelah dua jam menggali, akhirnya berhasil diangkat,” terang Basri.
Ditambahkan Murni, walaupun mereka yang menanam pohon ubi kayu putih itu, tapi warga lainn sering mengambil daunnya. “Seumur hidup saya, baru hari ini melihat ada ubi kayu putih sebesar ini. Kemarin ada yang menawarkan agar dijual ke pasar, tapi saya tak mau, karena rencananya ubi ini mau saya makan bersama keluarga dan saya bagikan kepada tetangga,” jelasnya. Tetapi sebelum dibagikan-bagikan, tambah Murni, rencananya ubi itu akan disimpan dulu sekitar tiga hari. Tujuannya, kata Basri lagi, mungkina ada warga yang ingin melihatnya, bisa datang langsung ke rumahnya.