Mataram – Ditengah hiruk pikuk kampanye pilkada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Tiba-tiba digegerkan dengan beredarnya video porno milik salah pasangan calon bupati Loteng.
Dikabarkan, pelaku dalam video panas tersebut mirip mantan ketua DPRD NTB yang saat ini tengahberjibaku menuju kursi nomor satu di Kabupaten Loteng pada putaran II Pilkada. Karena bertepatan dengan pilkada, video tersebut pun kian menghebohkan.
Para alim ulama dan tokoh masyarakat minta kejelasan terkait kabar tersebut. Sebab, jika faktnya pelaku dalam video tersebut adalah benar orang yang dimaksud, maka dipastikan akan membahayakan jika yang bersangkutan terpilih menjadi bupati.
“Jika tidak dituntaskan, kami tidak tahu bagaimana reaksi masyarakat Loteng nanti,” ungkap TGH Suhaili Umar pada wartawan usai bertemu dengan petinggi Polda NTB.
Pendapat yang kurang lebih sama disampaikan salah seorang tokoh agama asal Pujut, TGH Hafiz. “Kita minta kasus ini segera diusut Polda,” imbuhnya.
Bersama dengan puluhan tuan guru asal Loteng dan ratusan massa, TGH Suhaili dan TGH Hafiz Rabu 30 Juni kemarin mendatangi Polda NTB. Mereka menuntut agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut. Jika belum dituntaskan, para pimpinan Ponpes se-Loteng meminta Pilkada putaran II ditunda.
Kapolda NTB melalui Wadir Reskrim AKBP Triyono BP mengatakan, kasus tersebut sudah ditangani pihak Polda NTB. Sebelumnya, laporan dari masyarakat terkait kasus ini sudah diterima di tingkatan Polres Loteng. Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polda untuk tindak lanjutnya.
“Polda sudah membentuk tim khusus terkait peredaran kasus ini (video mesum),” kata mantan Kapolres Kota Mataram ini.
Dijelaskan dia, penyidik telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini. Namun, langkah Polda ini masih menemui kendala, sebab para saksi yang diperiksa tidak bisa memberikan petunjuk mengenai pelaku penyebaran video ini.
“Dari keterangan saksi, kepingan video ini didapatkan di jalan raya, tanpa mengetahui siapa yang menyebarkannya,” paparnya.
SOURCE