Industri pornografi tak pernah ketinggalan teknologi. Kali ini, fitur video conference Facetime di iPhone 4 yang menjadi incaran. Kelihatannya, pelaku bisnis esek-esek melihat peluang memanfaatkan fitur tersebut untuk menyediakan layanan dan konten baru untuk memuaskan hasrat berahi konsumennya.
Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah iklan yang beredar di AS. Setidaknya ada lima kota yang mengumumkan iklan-iklan dari Craiglist yang bertujuan mencari model untuk dipekerjakan menjadi teman ngobrol saat melakukan video chat melalui Facetime. Banyak dari iklan-iklan itu menawarkan iPhone 4 gratis bagi yang berminat untuk menjadi model tersebut. Bukan mustahil, gadis-gadis itu pun dipekerjakan untuk menampilkan ketelanjangan di depan kamera.
Facetime merupakan fitur baru yang disediakan Apple pada iPhone 4 sehingga membuat para pengguna bisa melakukan live video conversation dari kamera depan menggunakan koneksi wi-fi. Dengan penjualan iPhone 4 yang kini mencapai lebih dari 3 juta unit merupakan pasar potensial bagi industri pornografi.
Pemanfaatan fitur Facetime untuk layanan pornografi bisa dikatakan bentuk penyalahgunaan teknologi. Meski Apple dikenal antipornografi, secara teknis hal tersebut tidak mungkin dihalangi. Paling-paling untuk menghindari dampak negatif penyalahgunaan tersebut yaitu dengan pengawasan yang ketat, terutama oleh orangtua kepada anak-anaknya yang menggunakan iPhone 4. Sejumlah pihak melaporkan sudah mendesak Apple untuk mengantisipasi penyalahgunaan tersebut.
Bagi penyedia layanan pornografi, Facetime mungkin tidak hanya sekadar media untuk menyebarkan konten-konten milik mereka. Hal ini benar-benar bisa mengubah arah bisnis mereka di perangkat bergerak.
Industri pornografi memang dikenal tak lekang waktu. Pada tahun 1990-an industri porno hanya tersedia dalam bentuk VCD. Industri porno juga menjadi yang pertama menggunakan DVD sebagai media penyebaran produknya. Kemudian seiring berkembangnya zaman, mulai hadir situs-situs porno di internet dan video-video porno yang dijual bebas di internet.
Saat ini ada sebuah situs yang bernama Chatroulette yang menghubungkan secara acak orang asing untuk mengobrol melalui video. Layanan ini tidak secara langsung mengandung unsur-unsur porno, tetapi mungkin saja ada beberapa pengguna yang menggunakannya untuk hal seperti itu, mencari suatu hal yang lebih dari sekadar obrolan. Dan, kini bisnis pornografi benar-benar masuk ke perangkat yang lebih personal seperti smartphone itu.
Sumber-Kompas.com