Satpol PP Razia PSK Tanpa Surat Tugas (Buku Manual)
Blitar - Petugas Satpol PP Kabupaten Blitar melakukan razia di Lokalisasi Poluhan, Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Namun, kehadiran petugas sempat mendapat "perlawanan" dari Pekerja Seks Komersial (PSK) karena tanpa surat tugas.
Akhirnya, petugas Satpol PP hanya melakukan upaya persuasif. Petugas melakukan pemantauan untuk menjalankan amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2008 tentang Penanganan dan Pelarangan WTS-PTS di Kabupaten Blitar
" Hanya melakukan pemantauan sesuai dengan amanat perda. Selain itu juga pendekatan persuasif terhadap mereka," ujar Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kabupaten Blitar, Suyanto, Selasa (5/7/2011)
Salah seorang PSK bernama Utami mengaku, para PSK sedang mengikuti pelatihan. Dia dan para PSK lainnya tidak berkenan dengan kehadiran petugas Satpol PP serta petugas kepolisian dari Polres Blitar untuk melakukan razia
" Mereka mengganggu aktivitas kami. Di depan pintu jelas-jelas sudah dipasang larangan untuk masuk karena sedang ada pelatihan. Tetapi mereka tetap nyelonong masuk begitu saja," ungkap Utami
Terpisah, Vincentia, selaku pendampi para penghuni Lokalisasi Poluhan mengungkapkan, rata-rata PSK tetap nekat bertahan meskipun sudah ada perda. Selain itu, program Komite Pelarangan dan Penanganan Wanita Tuna Susila-Pria Tuna Susila (KPP WTS-PTS) tidak sejalan
"Anggaran untuk berbagai program pelatihan bagi para penghuni lokalisasi yang nominalnya cukup besar itu bagaimana. Kenyataannya praktik pelatihan selama sosialisasi hanya dilakukan tiga kali dan tidak berkelanjutan," tanya Wiwik
Sekedar diketahui, saat razia tersebut sejumlah PSK tengah mengikuti pelatihan keterampilan dengan membuat bunga dari bahan baku kondom. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan mampu memberikan tambahan penghasilan karena pengunjung lokalisasi juga semakin sedikit
Hasil karya dalam pelatihan tersebut adalah Bunga Cinta. Sebatang bunga ini dapat dijual dengan harga Rp2 ribu. Bahkan, saat ini sudah ada pihak yang bersedia membeli buah karya tersebut. Investor tersebut berasal dari wilayah Surabaya.
Spoiler: