Tapi pernahkah anda bertanya apakah mereka itu sebenarnya nyata, mitos, atau hanya khayalan penulis cerita saja?
Praktek Voodoo di Haiti
Nama Haiti banyak terdengar semenjak gempa bumi hebat yang melanda Haiti beberapa bulan silam. Banyak yang menganggap Haiti adalah pusat praktek kekuatan supranatural di Amerika Tengah, bahkan hingga kini. Memang ada beberapa dukun-dukun voodoo yang masih tersisa dan menjalankan prakteknya, tapi kini jumlahnya makin sedikit seiring makin banyaknya pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di Haiti, serta penyebaran Islam yang intensif dilakukan di Kepulauan Karibia oleh para mualaf asli Karibia.
Para penganut voodoo Haiti yang sedang mengadakan ritual
Ilmu Voodoo adalah sebuah praktek perdukunan yang dikenal sebagai alat untuk melukai orang lain dari jarak jauh. Kalau di Indonesia mungkin dapat disejajarkan dengan ilmu santet. Yang jelas mereka menggunakan sihir dan bantuan jin. Nah jika voodoo yang kita kenal dapat melukai, voodoo di Haiti dapat membuat orang menjadi gila dan hilang ingatan seperti zombie. Bagaimana bisa?
Zombie adalah Praktik Voodo
Zombie-zombie yang dipekerjakan di ladang-ladang di Haiti
Zombie yang benar-benar nyata saat ini masih banyak terdapat di Haiti. Mereka pada dasarnya tidak mati dan masih tetap bernyawa, akan tetapi mereka menjadi hilang akal dan dapat dikendalikan sebagai budak. Ingatan mereka hilang, tidak bisa berpikir, dan hasrat yang ada hanyalah hasrat seperti binatang. Mereka hanya mendengar dan berbicara dengan kata-kata sederhana, bergerak sesuai yang diperintahkan, dan mereka hanya memiliki nafsu untuk makan, minum, dan buang air. Pokoknya benar-benar seperti mayat hidup. Ironisnya mereka menjadi seperti itu bukan atas kemauan atau keadaan awal mereka, tapi mereka dibuat seperti itu dengan Voodoo! Dan mereka akan terus menjadi mayat hidup hingga malaikat maut mencabut ruh mereka.
Zombie dijual 10 juta/orang
Lukisan zombie di perkebunan Haiti
Di Haiti banyak terdapat perkebunan yang dimiliki oleh orang asing. Tentunya sang juragan ingin sekali mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya. Kemudian mereka memesan zombie kepada para dukun voodoo di Haiti, harganya kira-kira sebesar 10 juta rupiah per zombie. Adapun orang-orang yang akan dijadikan zombie biasanya didapatkan dari penculikan, orang-orang terbuang, atau bahkan ada juga keluarga yang sengaja menyerahkan anggota keluarganya untuk dibuang.
Clairvius Narcisse, Zombie yang Terdokumentasikan
Clairvius Narcisse, seseorang yang pernah menjadi Zombie
Kisah ini dimulai pada tahun 1962 di Haiti. Seorang pria yang bernama Clairvius Narcisse dijual kepada salah satu dukun voodoo oleh saudara laki-lakinya, karena Clairvius menolak menjual bagian warisannya berupa tanah keluarga. Segera saja Clairvius dibuat meninggal dan dikuburkan. Namun, sebenarnya ia tidak benar-benar mati, namun malah dijadikan zombie dan diperkerjakan di perkebunan tebu bersama para pekerja zombie lainnya. Pada tahun 1964, setelah pemilik zombie tersebut meninggal, para zombie itu akhirnya menyebar dan mengembara melintasi pulau dalam keadaan 'linglung' selama kurang lebih 16 tahun lamanya sebelum mereka ditangkap.
Dr. Wade Davis, sang peneliti Zombie
Dr. Edmund Wade Davis
Adalah seorang Dr. Edmund Wade Davis, peneliti lulusan Harvard University berkebangsaan Kanada yang bekerja sebagai Anthropologis dan Ethnobotanis. Dia kemudian datang ke Haiti untuk membuktikan apakah penjualan zombie itu benar-benar ada atau tidak. Hasilnya, ia menulis sebuah buku yang berjudul 'The Serpent and the Rainbow' yang isinya tentang zombie, praktek voodoo, praktek jual-beli zombie, dan bagaimana zombie dibuat. Dr. Davis mengupas habis praktek zombie dalam bukunya secara lengkap.
Bagaimana Orang bisa diubah menjadi Zombie?
Dr. Davis menceritakan dalam bukunya bagaimana ia melihat dukun-dukun voodoo menggunakan ramuan-ramuan beracun dan berbagai mantera-mantera pemanggil roh jahat Dr. Davis mendapati bahwa orang-orang itu telah dibuat menjadi gila oleh para dukun itu, mereka bernyawa namun seperti diprogram untuk hanya menuruti majikannya saja. Dengan memberi calon-calon zombie itu berbagai ramuan seperti kulit Kodok Bufo-Bufo, Ikan Puffer, dan Rumput Datura, maka akan membuat mereka menjadi tak sadarkan diri dan hilanglah ingatan mereka karena kerusakan otak yang diderita akibat ramuan beracun tadi. Ramuan-ramuan tersebut dioleskan pada kulit sang calon zombie, serta menambahkannya pada makanan yang akan diberikan kepada sang zombie sehari-harinya. Efeknya, detak jantung dan nafas akan melemah sehingga oksigen yang masuk ke otak menjadi berkurang dan proses kerusakan otak pun dimulai.
SOURCE