ribuan artikel terunik teraneh menarik terlangka terlucu cari disini:

Foto-Foto Albert Einstein yang Mungkin Belum Pernah Anda Lihat

Albert Einstein adalah salah satu ilmuwan hebat sepanjang sejarah. Rumus Einstein mengenai energi yang merupakan hasil dari massa suatu benda dikalikan kecepatan cahaya kuadrat sangat melegenda dan masih digunakan dalam berbagai bidang. Nah, di bawah ini adalah foto-foto fisikawan kondang ini yang mungkin saja belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Albert Einstein-3

Albert Einstein

Albert Einstein-2

Albert Einstein-4

Albert Einstein-5

Albert Einstein-6

Baca Selengkapnya - Foto-Foto Albert Einstein yang Mungkin Belum Pernah Anda Lihat

Asal Mula Burung Garuda Pancasila



Kita sebagai bangsa Indonesia tentu sering melihat dan sangat mengenal gambar di atas ini. Namun apakah kita benar-benar mengenal gambar tersebut? Jika ditanya itu gambar apa, tentu kita bisa menjawabnya. Namun apakah kita bisa menjawab dengan benar apa nama gambar itu? Siapa perancang gambar itu? Bisakah anda menjelaskan secara detail lambang-lambang yang terkandung di dalamnya? Marilah kita mulai satu per satu.

Sekilas
Gambar di atas itu merupakan lambang negara Indonesia. Lambang negara berupa seekor Burung Garuda berwarna emas yang berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila, dan mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Sesuai dengan desainnya, lambang tersebut bernama resmi Garuda Pancasila. Garuda merupakan nama burung itu sendiri, sedangkan Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang disimbolkan dalam gambar-gambar di dalam perisai yang dikalungkan itu. Nama resmi Garuda Pancasila yang tercantum dalam Pasal 36A, UUD 1945.

Sejarah

Sultan Hamid II,Perancangan lambang negara dimulai pada Desember 1949, beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda. Kemudian pada tanggal 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia Lencana Negara yang bertugas menyeleksi usulan lambang negara. Dari berbagai usul lambang negara yang diajukan ke panitia tersebut, rancangan karya Sultan Hamid II lah yang diterima. Sultan Hamid II (1913–1978) yang bernama lengkap Syarif Abdul Hamid Alkadrie merupakan sultan dari Kesultanan Pontianak, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Kalimantan Barat dan juga Menteri Negara Zonder Portofolio pada era Republik Indonesia Serikat.
Setelah disetujui, rancangan itupun disempurnakan sedikit demi sedikit atas usul Presiden Soekarno dan masukan berbagai organisasi lainnya, dan akhirnya pada bulan Maret 1950, jadilah lambang negara seperti yang kita kenal sekarang. Rancangan final lambang negara itupun akhirnya secara resmi diperkenalkan ke masyarakat dan mulai digunakan pada tanggal 17 Agustus 1950 dan disahkan penggunaannya pada 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo melalui PP 66/1951, dan kemudian tata cara penggunaannya diatur melalui PP 43/1958.
Meskipun telah disahkan penggunaannya sejak tahun 1951, tidak ada nama resmi untuk lambang negara itu, sehingga muncul berbagai sebutan untuk lambang negara itu, seperti Garuda Pancasila, Burung Garuda, Lambang Garuda, Lambang Negara, atau hanya sekedar Garuda. Nama Garuda Pancasila baru disahkan secara resmi sebagai nama resmi lambang negara pada tanggal 18 Agustus 2000 oleh MPR melalui amandemen kedua UUD 1945.

Makna dan Arti Lambang
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai, dan pita putih.
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.Pada burung garuda itu, jumlah bulu pada setiap sayap berjumlah 17, kemudian bulu ekor berjumlah 8, bulu pada pangkal ekor atau di bawah perisai 19, dan bulu leher berjumlah 45. Jumlah-jumlah bulu tersebut jika digabungkan menjadi 17-8-1945, merupakan tanggal di mana kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Perisai

Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila.bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa “berteduh” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
Pada perisai itu terdapat garis hitam tebal yang melintang di tengah-tengah perisai. Garis itu melambangkan garis khatulistiwa yang melintang melewati wilayah Indonesia.Warna merah dan putih yang menjadi latar pada perisai itu merupakan warna nasional Indonesia, yang juga merupakan warna pada bendera negara Indonesia. Warna merah melambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian.
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA” yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.
Baca Selengkapnya - Asal Mula Burung Garuda Pancasila

Perburuan Ikan Paus dari Awal Sampai Menjadi Kari Ikan

Perburuan akan ikan paus jenis humpback mulai dilancarkan oleh Jepang sejak tahun 2007 dan adalah merupakan perburuan legal/sah yang pertama yang diijinkan oleh pemerintah setelah ikan ini dilindungi mulai tahun 1963. Secara teori, ikan paus humpback ini jumlah populasi ikan jenis ini sudah cukup untuk tetap bertahan walaupun ada perburuan terhadapnya.


Bahkan di restoran Jepang sekarang menawarkan Kari Ikan Paus dengan harga 650 sampai 700 yen (sekitar 60 ribu Rupiah). Ikan Paus ini diramalkan akan disukai oleh banyak orang karena kaya protein dan zat besi dan rendah lemak. Ditambah orang-orang akan tertarik untuk memakan nya karena mereka sebelumnya tidak pernah merasakan bagaimana rasanya daging ikan paus ini. Bagaimana kalau restoran ikan paus ini ada di dalam komplek perumahan ya, pasti laku kali ya.


Berikut adalah proses perburuan dan penangkapan ikan paus di laut bebas:













Ikan-ikan paus yang baru di tangkap ini siap di potong-potong!

Kasihan juga lihat perut dan kepalanya yang sudah di potong di atas kapal untuk membunuhnya dengan segera.


















Ngantri beli ikan paus...borongan!

Orang Jepang memang doyan ikan paus...belinya juga nggak tanggung2, pake ember! Soalnya ikan raksasa, jadi banyak banget dagingnya. 1 ekor ikan paus yg gede mungkin jumlah total dagingnya sama dengan 100 ekor sapi!






Daging ikan paus yang merah seperti daging sapi ini dijual di toko ikan paus Jepang.
Kelihatan seorang tukang daging tsb sedang menunjukkan gambar jenis paus yang daging sedang dijual di tokonya.


Kelihatanya segar banget nih daging, kayak daging sapi yang baru di potong, buat rendang juga enak kali! Rendang daging (ikan paus!)





Banyak juga yang di kalengkan seperti ikan sarden, cuma di Indonesia kok nggak ada yah?

Barbeque Panggang Ikan Paus





Inilah daging ikan paus yang siap buat steak!

Daging ikan paus yang di tumis dengan butter, kayak steak! enak nih...



Goreng ikan paus dengan bumbu kari
A boy and his mother sample fried whale meat with curry.

Kari Ikan Paus
whale curry
Baca Selengkapnya - Perburuan Ikan Paus dari Awal Sampai Menjadi Kari Ikan

Foto Miyabi Mengenakan Kebaya dan Batik Indonesia

Mungkin Anda sering melihat Maria Ozawa atau yang lebih dikenal dengan nama Miyabi tampil seksi dalam sesi pemotretan. Tapi melihat Maria dengan kebaya, Anda pasti belum pernah kan?









Baca Selengkapnya - Foto Miyabi Mengenakan Kebaya dan Batik Indonesia

Cewek Tragis Yang Tidak Bisa Menutup Mulutnya





















Baca Selengkapnya - Cewek Tragis Yang Tidak Bisa Menutup Mulutnya