
Banyak mitos menyesatkan tentang penyakit mata yang tak  jarang menjerumuskan pasien. Mengobati sendiri penyakit mata tak selalu  aman dan perlu diwaspadai, karena  tidak semua kelainan dan penyakit mata sama obatnya. Mari kita simak:
1. Mata merah disebabkan oleh debu
  Tidak selalu benar. Lebih sering mata merah disebabkan oleh bibit  penyakit. Kita mencurigai mata merah sebagai infeksi jika terjadi dalam  musim-musim tertentu dimana banyak orang  yang terkena mata merah. Bisajuga  mata merah disebabkan oleh debu. Debu, pasir, kotoran, sabun mandi,  dapat menimbulkan mata merah. Namun perlu dibedakan dengan mata merah  sebab infeksi. Pada mata merah infeksi, selain gatal, rasa tidak enak  mengganjal seperti ada pasir, banyak mengeluarkan airmata, dan merahnya  mata semakin hari semakin bertambah.
 
 Mungkin disertai pembengkakan kelopak mata, dan waktu  bangun tidur mata rapat, banyak kotoran mata (belekan). Mata merah sebab  debu biasanya tidak belekan, jarang membengkak, dan merahnya semakin  hari cenderung semakin pudar dan bisa mereda sendiri. Mata merah infeksi  sukar menyembuh sendiri tanpa obat. Penyakit infeksi mata bisa saja  tidak harus menimbulkan mata merah. Orang-orang menyebutnya penyakit  infeksi mata putih. Yang merah bagian dalam kelopak matanya (conjunctiva  palpebra), bukan putih matanya. Penyebabnya juga infeksi bibit  pernyakit, mulai dari virus,  kuman, sampai jamur.    jadi sudah terjadi wabah mata merah di suatu kota atau wilayah. Namun,  bisa
2. Bintitan disebabkan sering mengintip
  Tidak benar. Bukan sebab sering mengintip orang jadi bintitan. Ini juga  tergolong infeksi mata. Bedanya dengan penyakit mata merah, bibit  penyakitnya bersarang bukan di bola  mata atau selaput lendir kelopak mata, melainkan di kelenjar-kelenjar  yang ada di kelopak mata. Kita tahu di kelopak mata terdapat beberapa  kelenjar, seperti kelenjar airmata, kelenjar minyak pembasah bulu mata.  Jika kelenjar ini dimasuki bibit penyakit, maka akan terbentuk bisul. 
 
Bisul kelenjar ini yang menimbulkan penyakit bintit  (hordeolum). Bintit tidak boleh dibiarkan berlama-lama tanpa pengobatan.  Kenapa? Oleh karena jika bisulnya sudah telanjur membatu, sukar  mengempis kembali kendati diobati. Terlambat mengobati bintit,  memerlukan tindakan operasi untuk membuang batu bisulnya.
3. Penyakit rabun jauh dapat diobati dengan banyak  makan wortel
  Salah. Kita tahu, penyakit rabun jauh disebabkan oleh tidak tepatnya  bayangan jatuh pada retina (layar bola mata). Pada kelainan mata myopia  begini, bayangan yang kita lihat jatuhnya di depan retina. Keadaan ini  dapat disebabkan oleh kelainan kornea (hitam mata), gangguan lensa, atau  sumbu bola mata. Bola mata yang kelewat besar (seperti anak-anak  sekarang), menjadikan sumbu bola mata lebih panjang dari normal. Itu  yang membuat bayangan yang kita lihat selalu jatuh di depan retina,  sehingga bayangan tidak tampak jelas, melainkan samar-samar ketika  sedang melihat jauh. Tidak soal ketika melihat dekat. Wortel dan sumber vitamin A  lainnya bermanfaat untuk sel-sel di layar retina (bagian belakang bola  mata), tempat bayangan yang kita lihat ditangkap lalu dikirimkan ke otak  untuk ditafsirkan.
 
 Sel-sel retina, selain untuk menangkap penglihatan  terang-gelap, juga untuk warna. Jika penyebab kelainan mata adalah  gangguan sel-sel saraf retina, masuk akal wortel bisa membantu. Namun,  rabun jauh lebih sering disebabkan oleh berubahnya sumbu bola mata.  Sebagian sebab keturunan. Kelainan sumbu bola mata hanya mungkin  dinormalkan dengan mengoreksi sumbu bola mata yang kelewat panjang, agar  bayangan tepat jatuh di retina. Caranya dengan memberi lensa pembantu  (lensa minus) sebesar yang memberikan hasil bayangan yang kita lihat  menjadi tepat jatuh di retina. Semakin panjang sumbu bola mata, semakin  jauh bayangannya jatuh di depan retina, semakin besar minus lensa  bantuan yang perlu diberikan.
4. Tidak semua orang dalam hidupnya perlu berkacamata
  Juga tidak benar. Orang yang matanya sehat dan normal pun setelah  berumur lewat 40 tahun, akan memerlukan kacamata baca untuk rabun dekat  (presbyopia). Rabun dekat bukan penyakit, melainkan bagian dari proses  menua. Suka tidak suka, setiaporang akan mengalami rabun dekat. Untuk  itu perlu dibantu dengan kacamata baca (lensa positif). 
 
5. Rabun senja dapat dikoreksi dengan memakai kacamata
Semakin bertambah tua, semakin besar kacamata baca yang  diperlukan, agar pada jarak baca sehat (33 cm) orang bisa jelas  membaca. Pada orang dengan mata sakit, mungkin sudah sejak kecil  memerlukan kacamata. Mata minus keturunan umumnya sudah dialami sejak  masih sekolah dasar. Kasus ini tidak bisa diobati tanpa kacamata. Jika  myopia dibiarkan, minusnya akan cepat bertambah. Penyakit mata rabun  jauh myopia tidak bisa berkurang, apalagi kembali seperti mata normal  lagi, kendati sudah memakai kacamata.    Keliru. Penyakit rabun senja, yaitu mereka yang terganggu melihat gelap  (setelah matahari terbenam), tidak bisa dikoreksi dengan kacamata.  Penyakit rabun senja terjadi jika sel-sel saraf pembeda terang-gelap di  retina terganggu. Ini umumnya terjadi sebab kekurangan vitamin A untuk  waktu lama. Anak kurang gizi, yang umumnya kurang makan sumber vitamin A  yang yang banyak dalam ikan, susu, sayur-mayur, dan buah, banyak  mengidap rabun senja. Maka, cara koreksinya bukan dengan kacamata,  melainkan dengan memberi ekstravitamin A dosis tinggi.
6. Mata buta sebab dibawa sejak lahir
  Tidak selalu. Hanya sedikit kelainan mata yang berakibat kebutaan yang  dibawa sejak lahir. Penyakit yang diidap ibu selama hamil ada beberapa  yang bisa mengganggu mata, seperti toxoplasma.  Namun, kebutaan lebih banyak disebabkan oleh kekurangan vitamin A,  glaucoma, dan katarak. Di Indonesia, angka kebutaan sebab kekurangan  vitamin A masih banyak. 
 
Jika rabun senja sebagai gejala awal kekurangan vitamin  A dibiarkan tanpa koreksi dengan memberi vitamin A dosis tinggi,  kerusakan mata akan berlanjut. Tampak bercak putih pualam pada putih  mata (bitot spot), yang jika masih tidak dikoreksi juga, akan merusak  bola mata, menjadi bisul di putih mata, dan akhirnya bola mata akan  mengempis, lalu menciut. Pada stadium lanjut ini, mata sudah tak mungkin  diselamatkan lagi, dan akhirnya buta sama sekali.
7. Obat tetes mata bisa untuk mengobati semua mata  merah
  Tidak benar. Ada banyak jenis obat tetes mata. Kita mengenal obat tetes  mata merah yang disebabkan oleh infeksi. Jenis ini bukan yang dijual di  warung-warung. Mata merah sebab infeksi tidak bisa disembuhkan dengan  obat tetes warung. Bahkan, memakai obat tetes warung malah bisa membuat  penyakit mata merah bertambah parah, alih-alih menyembuh. Obat tetes  mata untuk infeksi mata dibedakan pula, ada yang untuk kuman, ada pula  untuk virus, jamur, dan jenis infeksi mata yang tanpa luka (tukak) mata.  Pada kasus infeksi mata tanpa luka, boleh diberikan tetes mata yang  ditambahkan obat corticostreroid sebagai antiradangnya, namun tidak  untuk kasus yang ada luka atau tukaknya. 
 
Sudah disebut di atas, mata merah sendiri bukan melulu  disebabkan oleh infeksi. Bisa juga sebab debu atau alergi, dan sebab  penyakit mata glaucoma. Pada penyakit ini, tekanan bola mata meninggi,  dengan salah satu gejalanya mata merah. Sudah barang tentu, mata merah  sebab glaucoma tidak mempan diobati dengan tetes mata infeksi atau tetes  mata yang dibeli di warung, melainkan harus dengan obat khusus penurun  tekanan bola mata.
 
 Membiarkan glaucoma berkepanjangan bisa berakhir  dengan kebutaan. Mata merah sebab virus herpes tak mempan diobati dengan  tetes mata biasa, melainkan dengan tetes mata antivirus. Demikian pula  jika mata merah sebab alergi,yang hanya mereda jika diobati dengan tetes  mata yang mengandung obat antialergi. Apa makna semua itu? Tidak semua  mata merah boleh sembarang diberi tetes mata. Selain tidak selalu  berhasil menyembuhkan, ada bahaya terselubung jika memakai sendiri obat  tetes mata secara serampangan. 
 
Melihat mata merah tetangga, lalu berniat baik dengan  langsung memberikan obat tetes mata bekas ketika pernah sakit mata  merah. Ini tidak arif. Niat baikbisa berujung petaka kalau berakibat  buruk. Dan ingat, obat tetes mata yang masih tersisa untuk infeksi  sebaiknya tidak dipakai lagi. Selain mungkin sudah tidak ampuh, berubah  kepekatannya, obat mungkin sudah tercemar bibit penyakit dari mata saat  memakainya.
8. Penyakit mata glaucoma disebabkan oleh tekanan  darah tinggi
  Salah. Penyakit glaucoma disebabkan oleh meningkatnya tekanan di dalam  bola mata. Penyebabnya banyak. Ada yang turunan, sehingga sistem saluran  cairan mata di dalam bola mata tersumbat, atau menyempit. Yang bukan  turunan bisa disebabkan oleh gangguan lensa, katarak yang sudah matang  atau pecah, pasca-bedah mata, penyakit pada bagian dalam bola mata (iris  mata), yang berakibat terganggunya sistem aliran cairan mata, dan  berakhir dengan meningginya tekanan bola mata. Meningginya tekanan bola  mata tidak ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi. Orang yang darah  tinggi tidak harus tekanan bola matanya juga tinggi. Sebaliknya, orang  yang darah rendah belum tentu tidak glaucoma.
9. Katarak hanya pada orang berusia lanjut
  Tidak selalu benar. Memang lebih banyak katarak terjadi pada usia  lanjut, sebagai bagian dari proses menua. Namun, usia bayi pun bisa  katarak juga. Katarak sejak lahir dibawa bayi sejak dalam kandungan  mula. Jenis katarak bayi berbeda dengan katarak dewasa dan usia lanjut.  Katarak sebagai komplikasi penyakit lain bisa diderita sebelum usia  lanjut, termasuk komplikasi kencing manis, akibat radiasi, cahaya  matahari, atau kerusakan lensa mata oleh radikal bebas, yang akan  terjadi jauh hari sebelum usia lanjut.
10. Mata bayi baru lahir tak mungkin tertular  penyakit kelamin ibunya
  Salah. Justru perlu diwaspadai jika ibu melahirkan bayi sebelum  keputihannya disembuhkan. Sebab, bisa jadi keputihannya disebabkan oleh  penyakit kelamin kencing nanah (gonorrhoea). Mata bayi bisa tertular  kencing nanah pada saat persalinan berlangsung. Seminggu setelah lahir,  mata bayi membengkak, lengket penuh nanah, dan meradang, tanda tertular  kencing nanah dari kemaluan ibunya. Selain kencing nanah, ibu juga bisa  keputihan oleh bibit penyakit lain.