ribuan artikel terunik teraneh menarik terlangka terlucu cari disini:

Sop Konro yang Menyehatkan

Salah satu menu makanan khas daerah yang kian populer adalah sup konro. Selain coto, kota Makassar juga dikenal dengan makanan khasnya, yaitu sup konro. Sup ini merupakan salah satu masakan asli Indonesia yang berasal dari tradisi suku Bugis dan Makassar.

Kata konro berasal dan bahasa Makassar yang artinya iga. Jadi, sup konro berarti sup yang berbahan dasar tulang rusuk iga sapi atau kerbau. Sup konro dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu konro berkuah (makassar beef-ribs soup) dan konro tidak berkuah atau sering disebut sebagai konro bakar (makassar grilled beef-ribs).

Ist
Sop konro

Tingkatkan nilai gizi
Bumbu didefinisikan sebagai bahan yang mengandung satu atau lebih jenis rempah, yang ditambahkan ke dalam bahan makanan pada saat makanan tersebut diolah (sebelum disajikan). Tujuannya memperbaiki aroma, cita rasa, tekstur, dan penampakan secara keseluruhan.

Setiap komponen bumbu mempunyai cita rasa, warna, aroma, dan penampakan yang berbeda-beda, sehingga kombinasinya satu sama lain akan memberikan sensasi baru yang dapat meningkatkan selera, daya terima, dan identitas tersendiri dalam setiap produk yang dihasilkan.

Secara alami rempah-rempah mengandung berbagai macam komponen aktif yang sangat besar perannya dalam penciptaan rasa suatu produk. Rempah-rempah mengandung zat anti oksidan, antibakteri, antikapang, dan antik hamir, yang semuanya itu sangat besar perannya dalam membuat bumbu-bumbuan menjadi awet dan tahan simpan.

Selain itu, rempah-rempah juga mengandung antiseptik, antibakteri, dan antibiotik, sehingga sangat besar khasiatnya untuk pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Contoh antimikroba pada bumbu adalah: allisin pada bawang putih, alifatik disulfida pada bawang merah, eugenol pada cengkih, kapsaisin pada cabai, eugenol dan sinamat pada kayu manis, kurkumin pada kunyit, dan miristin pada biji pala. Senyawa antimikroba dalam bumbu dapat mencegah kerusakan makanan dan mikroba pembusuk, sehingga makanan menjadi awet.

Hal ini tampak jelas pada pengolahan makanan dengan menggunakan banyak bumbu, seperti halnya pada masakan Padang. Di zaman Mesir kuno, minyak atsiri dari kayu manis, cengkih, dan cassia bahkan digunakan untuk mengawetkan jenazah (mummifikasi).

Komponen bumbu ada yang mengandung efek medis yaitu bersifat afrodisiak (menimbulkan rangsangan dan kekuatan seksual), astringen (mengatur aliran darah melalui kontraksi pembuluh darah), diuretik (melancarkan pembuangan air seni), ekspektoran (melancarkan pembuangan dahak), dan lain-lain. Itu sebabnya masyarakat merasakan manfaat sehat dan bugar setelah mengonsumsi makanan yang sarat bumbu.

Tinggi protein dan kalsium
Komponen terbesar dari semangkuk sup konro adalah air, yang berasal dari bagian kuahnya. Kadar air per 100 gram sup konro adalah 85 g. Komponen lain yang terkandung dalam setiap sup konro adalah protein 7,4 g, lemak 2,6 g, karbohidrat 4,5 g, kalium 17 mg, fosfor 60 mg, besi 4,6 mg, kalium 25 mg, seng 1,3 mg, vitamin B1 0,12 mg, vitamin B2 0,02 mg, dan niasin 10,9 mg.

Jadi, jika satu mangkuk sup konro setara dengan 250 gram, kandungan gizinya menjadi dua setengah kali lipat dari angka-angka yang tercantum di atas.

Dibandingkan dengan coto Makassar, sup konro memiliki kadar energi dan lemak yang lebih rendah, tetapi kadar protein dan kalsium yang lebih tinggi, per satuan berat yang sama (100 gram). Kadar lemak yang lebih rendah pada sup konro disebabkan ticlak adanya penggunaan jeroan.

Bukan hanya itu, sup konro juga dipastikan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Dengan demikian, dapat dipastkan bahvva sup konro lebih sehat dibandingkan dengan coto makassar.

Salah satu bahan yang menjadikan sup konro lebih sehat adalah kehadiran kacang merah. Kacang merah kaya akan protein, rendah lemak, serta sumber mineral (kalsium, fosfor, dan besi), vitamin B dan serat pangan yang baik. Vitamin B dapat membantu tubuh dalam menggunakan asam amino, sehingga sintesis protein dapat berjalan lancar. Selanjutnya protein akan bekerja membentuk sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai penyakit akibat infeksi.