Alangkah kaget bukan kepalang para orang tua murid di Selandia Baru, betapa tidak anak mereka yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak membawa pulang materi ‘PR’ (Pekerjaan Rumah) tentang seksual. Pasalnya sekolah mengharuskan anak-anak mempelajari ‘seks yang aman’ melalui program yang dijalankan oleh pihak kepolisian Selandia Baru yang bertema ‘Menjaga Keamanan Pribadi’.
Seberapa penting pendidikan seks disampaikan pada anak
Program ini memang diadakan bagi anak-anak yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak hingga mereka yang duduk di bangku menengah atas. Menurut pihak sekolah, sebelum program tersebut dijalankan, akan ada pemberitahuan kepada orang tua murid terlebih dahulu.
Sarah Dew salah seorang orang tua murid yang terkejut dengan pertanyaan anaknya yang masih berusia tujuh tahun mengenai kekerasan seks. Dew juga bercerita bahwa anaknya ingin merasakan jika seorang pengasuhnya memasukkan tangan ke dalam celananya.
“Anak saya seharusnya belum mengerti dan tidak perlu mengerti mengenai hal-hal tersebut saat ini,” ungkap Dew seperti dikutip tvnz, Selasa (19/10). “Saya hanya ingin anak saya menjalani hidup sebagai anak-anak biasa. Informasi yang terlalu berlebihan juga akan membahayakannya.”
Pihak kepolisian Selandia Baru menyatakan bahwa program tersebut sudah memenuhi prosedor dan disesuaikan dengan tingkat usia anak-anak. “Saya rasa banyak anak-anak yang akan lebih berhati-hati dan lebih tahu menghadapi situasi seperti ini nantinya jika mereka tahu lebih awal,” papar Sersan Phil Berryman.
Menurut Anda seberapa perlukan pendidikan seks diajarkan pada anak, sejak usaia berapa pantasnya mereka menerimanya? dan materi apa yang tepat dan perlu disampaikan pada mereka?
sumber : ruanghati.com