Pada 19 April 2011, Research In Motion (RIM) resmi memasarkan tablet BlackBerry PlayBook ke sejumlah pengecer. Sebelum membeli, simak pertimbangan berikut.
    Menurut eWeek, terdapat beberapa acuan untuk membeli perangkat tablet ini:
    PlayBook akan 'berguna' jika terhubung smartphone BlackBerry
    Salah satu fitur paling kontroversial PlayBook, yakni BlackBerry Bridge. Fitur ini menjadi satu-satunya 'jembatan' PlayBook ini agar bisa menjalankan BBM, push email, sinkronisasi kalender dan lainnya. Tanpa smartphone ini, fitur tersebut tak bisa jalan.
   Layar kecil
    Tablet RIM ini berlayar 7 inci. Di ukuran itu, RIM mengklaim, perangkat ini jauh lebihmobile dibanding pesaingnya, termasuk Motorola Xoom berlayar 10,1 inci. Ukuran layar tablet ini dirasa kecil mengingat tablet yang beredar di pasar berukuran besar, termasuk iPad 2 Apple berlayar 9,7 inci.
   Aplikasi sedikit
    Sebagai pemain baru, PlayBook masih memiliki sedikit aplikasi. Hingga kini, tercatat 3.000 aplikasi tersedia. Di sisi lain, iPad Apple telah memiliki 65.000 aplikasi di App Store.
  Sistem operasi baru
    PlayBook menggunakan sistem operasi (OS) baru bernama QNX Software. Artinya, pengguna harus mulai menyesuaikan diri dengan OS baru itu.
  Harga turut berpengaruh
    Harga tablet ini berdasarkan tiga model berbeda, model 16GB dihargai  US$500 (Rp4,3 juta), 32GB seharga US$600 (Rp5,2 juta), dan termahal 64GB  seharga US$700 (Rp 6,1 juta).
 

