berdasarkan  jumlah korban yang di akibatkan nya. Ternyata 4 diantaranya berada
  di  Indonesia, 3 yang TERDAHSYAT juga ada di Indonesia :
10. Mount Lamington

Lamington  adalah gunung api dengan ketinggian 1,680 meter yang terletak di
  Papua  New  Guinea. Sialnya hingga tahun 1951, penduduk setempat di Provinsi  Oro
  ini mengira gunung tersebut hanyalah gunung biasa yang ditumbuhi  pepohonan.
  
  
  Hingga suatu malam pada 18 Januari, lahar dan asap  mulai untuk keluar
  dari puncaknya, dan tiga hari kemudian, sebuah  ledakan sangat besar dari sisi
  utara, menyebabkan langit ditutupi  debu tebal dan  gerimis magma bercampur  uap
  sulfur. Dalam beberapa  bulan kemudian getaran dan letusan terus berlanjut hingga
  radius 10  mil. Ledakannya menyebabkan total hampi 3,000 kematian.
9. Papandayan
  
  
Papandayan adalah  sebuah gunung api semi-aktif yang terletak di pulau Jawa,
  Indonesia.   Pada 1772, gunung api ini meletus menghancurkan 40 desa di dekatnya.
  Lebih  dari  3,000 orang terbunuh. Gunung api ini diperkirakan masih sangat
  berbahaya  dan terus mengeluarkan asap dan letusan-letusan di tahun 1923, 1942,
  dan  terus meningkatkan kekuatannya di tahun  2002.
8. Laki

Laki adalah sebuah gunung api di  Islandia yang legendaris yang telah tertidur
  sejak letusan  terakhirnya yang sangat dahsyat di tahun 1783.  Dengan ketinggian
  1.725  meter, gunung api ini menyebabkan kerusakan di seluruh negara ketika
  secara  spektakuler meletus, membunuh di atas 50% populasi makhluk hidup di
  Islandia  dengan awan belerang dan fluorine beracunnya.   
Kelaparan  menjadi penyebab matinya 25%  populasi tersebut.  Air mancur lahar
  memancar  hingga 1.400 meter tingginya. Seluruh dunia merasakan akibat dari
  letusan  tersebut.  Awan beracun menyebar hingga ke Eropa, menutupi langit
  belahan  bumi bagian utara yang menyebabkan musim dingin datang lebih awal di
  Inggris  dan membunuh 8.000 orang.  
Di Amerika Utara, musim dingin  1784 menjadi musim dingin terpanjang dan
  paling dingin yang pernah  tercatat. Ada catatan lebih banyak salju di New
  Jersey, sungai  Mississippi membeku di New Orleans, dan di  ditemukan es di Teluk
  Mexico!.
7. Kelud

ak  abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa.  Letusan gunung ini
  
  pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari  10.000 jiwa. Kelud juga terletak di Pulau Jawa,
  
  Indonesia.  Sisi  timur Kelud telah
  'menggerutu' pada tahun 2008, di mana sebelumnya  pada tahun 1919 lumpur  lahar
  telah membunuh di atas 5,000 orang.  Sejak itu, Terowongan Ampera, suatu sistem
  pengeringan untuk  menampung banjir lahar dari kawah telah dibangun. 
Oktober  2007, ketika itu 30,000 penduduk lokal  harus diungsikan setelah
  gunung  api dalam kondisi Siaga Merah. Selama dua minggu Kelud memuntahkan debu
  hingga  8 mil jauhnya.
6. Unzen

Unzen yang terdiri dari beberapa  lapis stratovolcanoes terletak di
  daerah Kyushu, Jepang.  Gunung api setinggi 1,500 meter ini masih aktip hingga
  kini. Pada  tahun1792  beberapa kubah lahar roboh, menyebabkan tsunami  yang
  membunuh  lebih 15,000 orang.  Sebuah letusan terbaru di tahun 1991 telam
  membunuh  lebih dari 40 orang dan menyebabkan kerusakan luar biasa pada
  bangunan-bangunan  disekitarnya.
5. Nevado Del Ruiz
Nevado  Del Ruiz, Kolumbia, dikenal karena laharnya yaitu mudflow
  atau  longsoran yang terdiri atas air dan material pyroclastic yang
  mengalir  dan mematikan . Di tahun 1595, 635 orang terbunuh setelah lumpur yang
  yang  mendidih seperti dituangkan ke dalam sungai Guali dan
  Lagunillas,  dan di tahun 1845  lebih dari  1,000 orang tewas.  
Kota  Armero  yang dibangun di atas magma yang mengering telah
  kehilangan hampir  seluruh populasi penduduknya  ketika di tahun1985,  sebuah
  letusan  telah mengalirkan lahar  dengan kecepatan 40 mil per jam dan mengubur
  kota.   Lebih dari 23,000 orang tewas.
4. Mount Vesuvius
  
  
Gunung api ini menjadi  nomor dua untuk kekejamannya, menyebabkan kematian
  hingga 25,000  nyawa. Ketika Vesuvius dengan letusan yang maha dahsyat di tahun
  79  SM, sepenuhnya telah menguburkan kota Pompeii di bawahnya dengan  memuntahkan
  'isi perutnya' selama 20 jam nonstop. Sejak itu, gunung  api ini meletus lusinan
  kali dan terakhir pada tahun 1944 beberapa  desa didekatnya telah
  dibinasakan..
3. Mount Pelee

Gunung api yang terletak di  Martinique,  kini menjadi tujuan wisatawa di
  Perancis yang populer  untuk mengenang bahwa sesuatu yang sangat  mematikan telah
  terjadi di  sini. Pada tahun 1902, sebuah letusan yang terbesar di abad 20
  terjadi  di sini dan menewaskan lebih dari 30,000 orang.  
Dimulai  dengan letusan kecil beruntun yang hanya mengeluarkan asap, belerang
  dan  debu dan pada April 1902,  gunung api ini tidak sepenuhnya meletus  sampai
  tanggal 8 Mei 1902. Air mancur lahar yang menyala, dan awan  beracun meluncur
  deras dengan kecepatan 600 mil per jam dari gunung  api tersebut.   
Dengan temperatur 1075 derajat, lahar  telah  mendidihkan kota St.Pierre
  bawahnya.   Kota  terbakar berhari-hari  kemudian. Hanya dua orang yang selamat
  pada waktu itu.
2. Krakatau
  
  
Urutan kedua dengan korban  sebanyak 36,000, adalah meletusnya Gunung Krakatoa (Indonesia) pada
  
  August  26–27, 1883. Krakatoa, juga dikenal sebagai Krakatau, adalah pulau  vulkanis  yang
  still-dangerous,  terletak di Selat Sunda,  Indonesia. Agustus 1883,
  sebuah rangkaian ledakan dahsyat  yang  mengerikan dengan  kekuatan 13,000 kali
  lebih besar dari bom  Hiroshima.  Ledakannya terdengar hingga ke Perth,
  Australia.   
Muntahan   lebih dari 21 kilometer kubik  batu dan debu membumbung hingga
  setinggi  70 mil. Secara resmi, lebih dari 37,000 orang tewas.  Namun  dengan
  tsunami  yang ditimbulkannya, korban sepertinya bisa lebih besar lagi.
Menurut  para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama  ledakan Tambora
  
  (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity  Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The
  
  Guiness Book of  Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang  terekam
  
  dalam sejarah.
  
  Ledakan Krakatau telah melemparkan  batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer
  
  kubik.  Semburan debu vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda keras yang  berhamburan ke udara itu
  
  jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera  bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia
  
  dan  Selandia Baru.
  
1. Tambora

Yang paling besar telah menelan  korban sebanyak 92,000, yaitu letusan Gunung Tambora,
  
  Indonesia  (dikenal dengan  Year Without a Summer, setahun tanpa musim panas).  Gunung di Sumbawa
  
  ini meletus pada tahun 1815. Tambora adalah  gunung api aktip dari 130-an gunung api yang yang ada
  
  di  Indonesia. Gunung raksasa setinggi  4,300 meter telah 'melakukan'  serangkaian
  ledakan dari April hingga Juni di tahun 1815 dan  mengguncangkan dunia dengan
  after-effect-nya yang mengubah stratosfir  dan menyebabkan
  kelaparan yang buruk hingga ke  US dan Eropa pada  abad ke 19. 
Batu merah berpijar menghujani angkasa ketika  sepenuhnya gunung tersebut
  meletus. Semua tumbuh-tumbuhan pada pulau  dimana gunung tersebut berada
  dibinasakan oleh lahar dan awan  beracun. Secara keseluruhan, lebih 92,000 orang
  tewas karena  terbakar, kelaparan ataupun keracunan.
Letusan Tambora tahun  1815 adalah letusan terbesar di sejarah. Letusan gunung ini terdengar
  
  sejauh  2.600 km, dan abu jatuh setidaknya sejauh 1.300 km.[2] Kegelapan  terlihat sejauh 600 km
  
  dari puncak gunung selama lebih dari dua  hari. Aliran piroklastik menyebar setidaknya 20 km dari
  
  puncak.
  catatan  tambahan 1:
  Letusan Supervolcano Toba (the great Toba) di  Indonesia
  

  Sebelumnya Gunung Toba pernah  meletus tiga kali.
  
  
  
  Letusan pertama terjadi sekitar 840  juta tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan
  
  Danau  Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
  
  Letusan kedua yang  memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 juta tahun lalu. Letusan ini
  
  membentuk  kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan  Haranggaol. Dari
  
  dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling  dashyat.
  
  Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera,  dan menjadi Danau Toba sekarang dengan
  
  Pulau Samosir di  tengahnya.
  
  
  Gunung Toba ini tergolong Supervolcano. Hal ini  dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma
  
  yang besar yang  jika meletus kalderanya besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter,  sedangkan
  
  Supervolacano itu puluhan kilometer.
  
  
  
  Yang  menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba. Menurut hukum  gravitasi, antara satu
  
  tempat dengan lainnya akan memiliki gaya  tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan
  
  kerelatifan  yang sama. Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa  berbeda, maka gaya
  
  tariknya berbeda. Bayangkan gunung meletus.  Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa
  
  dan gaya  tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah  yang menyebabkan
  
  munculnya Pulau Samosir.
  
  
  
  Magma  yang di bawah itu terus mendesak ke atas, pelan-pelan. Dia sudah tidak  punya daya untuk
  
  meletus. Gerakan ini berusaha untuk menyesuaikan  ke normal gravitasi. Ini terjadi dalam kurun
  
  waktu ribuan tahun.  Hanya Samosir yang terangkat karena daerah itu yang terlemah. Sementara
  
  daerah  lainnya merupakan dinding kaldera.
  
  
  (KeSimpulan)  Sebuah penelitian terbaru menyatakan sebuah ledakan besar vulkanik
  di  Indonesia mengguncang planet Bumi pada 73.000 tahun yang lalu,
  bertanggungjawab  terhadap pendinginan suhu global dan menghancurkan populasi
  nenek  moyang manusia. Dibutuhkan heck dari sebuah bencana untuk menyeka pohon
  dari  India.
  
  
  Tapi 73.000 tahun yang lalu, letusan titanic Gunung  Toba (the great Toba) di
  Indonesia melakukan hal itu, menyapu bersih  daerah itu hampir dalam semalam
  seperti menendang planet ke lemari es  yang akan dingin bertahan selama hampir
  2.000 tahun. Letusan Toba  mungkin merupakan peristiwa vulkanik yang paling
  penting dalam  sejarah manusia, derita leluhur penduduk manusia di Afrika turun
  secara  drastis, hanya yang menyisakan sekitar 30.000 orang yang selamat.
  
  Seandainya  umat
  
  manusia pada masa itu sudah sebanyak jaman modern pasti  bisa dibayangkan kalau letusan
  
  Toba ini akan menjadi  letusan paling membunuh sepanjang masa
  catatan  tambahan 2: inilah peta penyebaran gunung api di Indonesia
  
  
  
--
Source: http://terselubung.cz.cc/2010/03/10-letusan-gunung-berapi-paling.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
