Setelah menyelesaikan latihan gabungan di laut Artik,
malam harinya para jendral dari Amerika, Rusia dan Indonesia minum bersama sambil memuji keberanian para prajuritnya.
Jendral AS: Anda sekalian tahu betapa beraninya tentara kami. Anda mau bukti?
Lalu sang jendral memanggil salah seorang prajuritnya serta memerintahkan untuk terjun ke laut yang dingin tanpa pakaian.
Prajurit AS: Siap jendral, perintah dilaksanakan!
Jendral AS: Lihat! dalam cuaca dingin seperti ini aja anak buah saya berani menerima tantangan.
Jendral Rusia pun tidak mau kalah, ia segera memanggil prajuritnya.
Jendral Rusia: Sersan! Kamu terjun kelaut dan kembali kesini membawa ikan hiu!
Prajurit Rusia: Siap jendral, perintah dilaksanakan!
Prajurit Rusia segera terjun kelaut dan kembali membawa seekor ikan hiu.
Jendral Rusia: (Dengan bangga) Lihat! Anak buah saya lebih berani dibandingkan tentara Amerika.
Dengan setengah mabuk, jendral Indonesia pun berkata, 'Ah! itu sih belum seberapa, coba lihat anak buah saya ini...'
Jendral Indonesia: Kopral! Sini!
Prajurit Indonesia: Siap jendral!
Jendral Indonesia: Kamu segera terjun ke laut dan bawa itu tentara amerika kesini!
Prajurit Indonesia: Siap Jendral! Perintah ditolak! Dingin!
Dengan sedikit kaget, Jendral Indonesia berkata, 'Lihat, betapa beraninya tentara saya.
Sama jendralnya sendiri aja berani, bagaimana dengan jendral dari negara lain?'
Jendral Amerika dan Rusia hanya manggut-manggut tanda setuju
malam harinya para jendral dari Amerika, Rusia dan Indonesia minum bersama sambil memuji keberanian para prajuritnya.
Jendral AS: Anda sekalian tahu betapa beraninya tentara kami. Anda mau bukti?
Lalu sang jendral memanggil salah seorang prajuritnya serta memerintahkan untuk terjun ke laut yang dingin tanpa pakaian.
Prajurit AS: Siap jendral, perintah dilaksanakan!
Jendral AS: Lihat! dalam cuaca dingin seperti ini aja anak buah saya berani menerima tantangan.
Jendral Rusia pun tidak mau kalah, ia segera memanggil prajuritnya.
Jendral Rusia: Sersan! Kamu terjun kelaut dan kembali kesini membawa ikan hiu!
Prajurit Rusia: Siap jendral, perintah dilaksanakan!
Prajurit Rusia segera terjun kelaut dan kembali membawa seekor ikan hiu.
Jendral Rusia: (Dengan bangga) Lihat! Anak buah saya lebih berani dibandingkan tentara Amerika.
Dengan setengah mabuk, jendral Indonesia pun berkata, 'Ah! itu sih belum seberapa, coba lihat anak buah saya ini...'
Jendral Indonesia: Kopral! Sini!
Prajurit Indonesia: Siap jendral!
Jendral Indonesia: Kamu segera terjun ke laut dan bawa itu tentara amerika kesini!
Prajurit Indonesia: Siap Jendral! Perintah ditolak! Dingin!
Dengan sedikit kaget, Jendral Indonesia berkata, 'Lihat, betapa beraninya tentara saya.
Sama jendralnya sendiri aja berani, bagaimana dengan jendral dari negara lain?'
Jendral Amerika dan Rusia hanya manggut-manggut tanda setuju
Spoiler for Email Dari Alam Kubur:
Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota.
Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali.
Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu.
Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.
Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.
Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta.
Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal.
Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.
Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya :
To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2006
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku.
Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah.
Aku baru sampai dan sudah check-in.
Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok.
Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu. Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.
Love you Mom,
Papah
PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja
Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali.
Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu.
Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.
Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.
Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta.
Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal.
Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.
Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya :
To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2006
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku.
Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah.
Aku baru sampai dan sudah check-in.
Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok.
Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu. Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.
Love you Mom,
Papah
PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja
Spoiler for Memanfaatkan tentara :
Ada seorang Aceh dari kabupaten Pidie,
menulis surat ke anaknya yang ada dipenjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
Bunyinya: 'Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang
mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?'
Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian. 'Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana
,' kata si anak dalam surat itu.
Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat , datang satu peleton
tentara dari kota Medan .
Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka
pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya.
'Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil.
Apa yang harus bapak lakukan sekarang?'
Si anak kembali membalas surat tersebut, 'Sekarang bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan
jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka.'
Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung pingsan
menulis surat ke anaknya yang ada dipenjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
Bunyinya: 'Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang
mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?'
Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian. 'Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana
,' kata si anak dalam surat itu.
Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat , datang satu peleton
tentara dari kota Medan .
Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka
pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya.
'Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil.
Apa yang harus bapak lakukan sekarang?'
Si anak kembali membalas surat tersebut, 'Sekarang bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan
jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka.'
Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung pingsan
Spoiler for Berapa hari kita sekolah dalam setahun?? :
Suatu hari bahlul meminta bapaknya (bento) untuk meminta izin kepada sekolah untuk istirahat.
tetapi alangkah terkejutnya ketika ayahnya berkata bahwa bento tidak pernah sekolah dalam 1 hari pun saja.
padahal ia anak yang rajin. lalu ayahnya berkata kepada bahlul
Bento: 'Coba katakan ada berapa hari dalam setahun?'
Bahlul: '365 hari dan kadang-kadang 366 hari.'
Bento: 'Betul, sekarang ada berapa jam dalam sehari?'
Bahlul: '24 jam.'
Bento: 'Berapa jam kamu sekolah dalam sehari?'
Bahlul: 'Dari jam 07:00 s/d 15:00 jadi 8 jam sehari.'
Bento: 'Jadi, berapa bagian dari harimu yang kamu pakai bekerja?'
Bahlul: '(mulai ngitung dalam hati.....8/24 jam = 1/3)....sepertiga!'
Bento: 'Wah pinter kamu!, Sekarang berapakah 1/3 dari 366 hari?'
Bahlul: '122 (1/3x366 = 122 hari)'
Bento: 'Apakah kamu sekolah pada hari Sabtu dan Minggu?'
Bahlul: 'Tidak Pak!'
Bento: 'Berapa jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun?'
Bahlul: '52 Sabtu ditambah 52 Minggu = 104 hari.'
Bento: 'Nah, kalau kamu kurangkan 104 hari dari 122 hari, berapa yang tinggal?'
Bahlul: '18 hari.'
Bento: 'Nah, Terus libur semester kamu kan 12 hari. Sekarang kurangkan 12 hari dari 18 hari yang tersisa itu berapa hari yang tinggal?'
Bahlul: '6 hari.'
Bento: 'Di hari Natal dan Tahun Baru apakah kamu sekolah'
Bahlul: 'Tidak pak!?'
Bento: 'Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '4 hari.'
Bento: 'Di hari Idulfitri dan Iduladha apakah kamu sekolah?'
Bahlul: 'Tidak pak!'
Bento: 'Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '2 hari.'
Bento: 'Sekarang sisa tersebut kurangi dengan Libur Waisak, Imlek, Nyepi, 1 syuro, maulud, isra' mikraj, wafat yesus, kenaikan isya al masih, proklamasi...............berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '...???.........gak ada sisa pak.'
Bento: 'Jadi sekarang kamu mau minta libur?'
Bahlul: '??'
tetapi alangkah terkejutnya ketika ayahnya berkata bahwa bento tidak pernah sekolah dalam 1 hari pun saja.
padahal ia anak yang rajin. lalu ayahnya berkata kepada bahlul
Bento: 'Coba katakan ada berapa hari dalam setahun?'
Bahlul: '365 hari dan kadang-kadang 366 hari.'
Bento: 'Betul, sekarang ada berapa jam dalam sehari?'
Bahlul: '24 jam.'
Bento: 'Berapa jam kamu sekolah dalam sehari?'
Bahlul: 'Dari jam 07:00 s/d 15:00 jadi 8 jam sehari.'
Bento: 'Jadi, berapa bagian dari harimu yang kamu pakai bekerja?'
Bahlul: '(mulai ngitung dalam hati.....8/24 jam = 1/3)....sepertiga!'
Bento: 'Wah pinter kamu!, Sekarang berapakah 1/3 dari 366 hari?'
Bahlul: '122 (1/3x366 = 122 hari)'
Bento: 'Apakah kamu sekolah pada hari Sabtu dan Minggu?'
Bahlul: 'Tidak Pak!'
Bento: 'Berapa jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun?'
Bahlul: '52 Sabtu ditambah 52 Minggu = 104 hari.'
Bento: 'Nah, kalau kamu kurangkan 104 hari dari 122 hari, berapa yang tinggal?'
Bahlul: '18 hari.'
Bento: 'Nah, Terus libur semester kamu kan 12 hari. Sekarang kurangkan 12 hari dari 18 hari yang tersisa itu berapa hari yang tinggal?'
Bahlul: '6 hari.'
Bento: 'Di hari Natal dan Tahun Baru apakah kamu sekolah'
Bahlul: 'Tidak pak!?'
Bento: 'Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '4 hari.'
Bento: 'Di hari Idulfitri dan Iduladha apakah kamu sekolah?'
Bahlul: 'Tidak pak!'
Bento: 'Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '2 hari.'
Bento: 'Sekarang sisa tersebut kurangi dengan Libur Waisak, Imlek, Nyepi, 1 syuro, maulud, isra' mikraj, wafat yesus, kenaikan isya al masih, proklamasi...............berapa hari yang tersisa?'
Bahlul: '...???.........gak ada sisa pak.'
Bento: 'Jadi sekarang kamu mau minta libur?'
Bahlul: '??'
Spoiler for Nenek Metal:
Udin mengantarkan neneknya berobat ke dokter, naik sepeda motor.
Udin: Ayo nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya.
Nenek: Iya, ini juga nenek sudah pegangan erat koq.
Udin: Jangan lupa pengangannya yang erat ya, nek !!!! (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek: Iya, nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat.
Udin: Ok, kalo begitu kita berangkat ya, nek.
Udin lalu mulai meng-gas motornya, lalu terdengar benda jatuh
BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin: Lho koq bisa jatuh sih, nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek: Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!
Udin: Memangnya nenek pengangan dimana?
Nenek: Di pagar rumah.
Udin: “$%^&(#…..”
Udin: Ayo nek, naik boncengan, jangan lupa pengangan yang erat ya.
Nenek: Iya, ini juga nenek sudah pegangan erat koq.
Udin: Jangan lupa pengangannya yang erat ya, nek !!!! (kata Udin lagi mengingatkan)
Nenek: Iya, nenek sudah pegangan yang erat, cerewet amat.
Udin: Ok, kalo begitu kita berangkat ya, nek.
Udin lalu mulai meng-gas motornya, lalu terdengar benda jatuh
BRUAAAAKKKK!!!!!
Udin kaget, lalu menoleh ke belakang, ternyata si nenek terjatuh dari motornya.
Udin: Lho koq bisa jatuh sih, nek? Nenek gak pengangan ya?
Nenek: Nenek malah pegangan yang erat koq!!!!
Udin: Memangnya nenek pengangan dimana?
Nenek: Di pagar rumah.
Udin: “$%^&(#…..”