ribuan artikel terunik teraneh menarik terlangka terlucu cari disini:

Gedung DPR Miring, Anggota Dewan Mulai Deg-degan

foto

Gedung MPR-DPR RI, Jakarta. TEMPO/Panca Syurkani


TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Desmon Mahesa mengaku khawatir berkantor di Gedung Nusantara I yang miring dan retak. "Kita minta semua orang paham kita tidak foya-foya, tapi berkantor dengan gedung yang rusak," kata Desmon saat dihubungi wartawan, Jumat (30/4).

Politisi Gerindra yang berkantor di lantai 17 itu secara jujur khawatir dengan kondisi gedung bila lindu terjadi. "Kita takut kalau ada gempa, itu kan berisiko. Takut roboh saja," ujar anggota Badan Anggaran ini.

Hal yang sama diungkapkan politisi PPP Romahurmuziy. "Ya ngeri nggak ngerilah," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya di lantai 15. Dia bercerita struktur bangunan di depan ruang kerjanya pada tahun lalu mengalami retak-retak. Saat itu pihak Sekretariat Jenderal melakukan injeksi pada struktur beton rangka-rangka bangunan.

Selain sudah miring dan retak, Romy mengaku gedung Nusantara I sudah over kapasitas. Saat pertama kali ditempati pada 1987, Nusantara I hanya didesain untuk 500 anggota dan satu asisten pribadi. Sekarang, kata dia, ada 560 anggota, setiap anggota satu asisten pribadi dan tenaga ahli. Belum lagi tenaga ahli masing-masing fraksi. "Gedung sudah over kapasitas," kata anggota Badan Anggaran ini.

Dia melanjutkan, anggaran untuk pembangunan gedung baru sudah ada. Untuk tahun anggaran tahun ini, anggaran itu telah dialokasikan dalam RAPBNP 2010. Pengesahan RAPBNP itu dilakukan Senin (3/5) mendatang. "Saya lupa nilainya berapa," kata dia.

Ditemui secara terpisah, Sekretarias Jenderal DPR Nining Indrasaleh mengatakan alokasi anggaran bangunan baru untuk tahun ini adalah Rp 250 miliar. Direncanakan, pembangunan akan selesai dalam dua hingga tiga tahun anggaran. Dia mengaku belum tahu berapa jumlah total biaya yang akan dihabiskan untuk pembangunan gedung baru itu. "Yang bisa menaksir itu konsultan pembangunan, sampai saat ini perusahaan kontraktor dan konsultan belum ditunjuk," kata dia.

Kontraktor gedung itu baru akan ditender setelah ada pengesahan RAPBNP pada Senin lusa. Lokasi gedung baru itu akan dibangun di belakang gedung lama. Nining mengaku belum tahu gedung baru akan memakan berapa lantai. Namun dia memastikan gedung baru akan menyediakan ruang kerja bagi 560 anggota Dewan.

Setelah gedung baru selesai dan anggota Dewan pindah ke sana, gedung lama bukan berarti ditinggalkan begitu saja. "Gedung lama akan kita renovasi untuk pusat-pusat rapat dan staf ahli," kata dia.



sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/04/30/brk,20100430-244575,id.html