ribuan artikel terunik teraneh menarik terlangka terlucu cari disini:

Masjid di Tepi Barat & Puluhan Alquran Dibakar

BEIT FAJJAR - Para pemukim Yahudi, yang menolak untuk melakukan perundingan damai antara Israel dan Palestina, diduga melakukan pembakaran pada sebuah masjid di Tepi Barat pada Senin kemarin. Para Yahudi tersebut membakar Alquran dan juga menuliskan kata-kata ancaman dengan bahasa Ibrani pada tembok.


'Masjid kami bakar,' demikian peringatan itu tertulis di depan pintu masjid yang masih berasap di Beit Fajjar, wilayah selatahn Kota Bethlehem. Peristiwa pembakaran masjid tersebut terjadi, bersamaan dengan pengajuan permohonan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mencegah gagalnya perundingan perdamaian yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).


Karpet masjid yang berwarna hijau itu terbakar, hingga warnanya berubah menjadi hitam dan gosong di beberapa tempat karena dibakar dengan menggunakan minyak tanah. Terbakarnya masjid itu diperkirakan pada pukul 03.00 dini hari. Lusinan Alquran terlihat hangus terbakar oleh api.



Warga Palestina mengatakan bahwa para pemukim Yahudi adalah pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa keji tersebut. 'Pesan dari para pemukim adalah meneror warga Palestina,' ujar Mohammad Hussein, Mufti Yerusalem, yang datang untuk memeriksa keadaan dan berbincang dengan warga.


'Kejahatan seperti ini tidak akan memberikan teror kepada warga Palestina. Sebaliknya, serangan seperti ini malah akan memberi semangat warga dan meningkatkan tujuan kami untuk mencapai hak-hak kami,' ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (5/10/2010).


Beit Fajjar merupakan desa para pemotong batu berada di jalan buntu di pemukiman Yahudi Gush Etzion, yang tertutup bagi warga Palestina.


'Ini merupakan serangan untuk keempatkalinya sejak Desember dan ini merupakan insiden yang sangat serius yang akan kami pantau dengan serius,' ujar juru bicara militer Israel LetKol Avital Liebowitz.


Pada hari Sabtu, pimpinan Palestina mengatakan bahwa perundingan damai dibuka kembali pada 2 September tapi kini ditunda karena tidak bisa dilakukan selama pembangunan pemukiman Yahudi tidak dihentikan