Pontianak, Murid kelas 4 SD Purun Besar, Kecamatan Sungai Pinyuh, sebut saja Bunga  (14), tiga hari tak sadarkan diri setelah diperkosa Ak (30). Bunga  ditemukan orangtuanya di Jembatan Purun Besar dalam kondisi tak berdaya. 
Tjung Liat Ban, orang tua Bunga mengatakan, pada hari Jumat (1/10)  silam anaknya tidak ikut belajar di sekolah. Padahal tasnya berada dalam  kelas.  Hingga jam sekolah pulang, Bunga tak tampak hadir di  sekolahan. Ketidakhadiran Bunga dilaporkan rekannya kepada Tjung Liat  Ban.
“Saya panik dan berusaha mencarinya,” ujar Tjung Liat Ban di kediaman keluarganya, Jalan Budi Utomo, Pontianak. Tak menemukan anaknya, sang ibu melapor ke Polsek Sungai Pinyuh.  Beberapa jam kemudian, warga menemukan Bunga di Jembatan Purun Besar.  Saat ditemukan bunga dalam kondisi lemas tak berdaya dan dibawa pulang ke rumah.
Keesokan harinya, kondisi bunga tak kunjung membaik. Pihak keluarga dan  kepolisian membawanya ke Bid Dokkes Bhayangkara untuk dilakukan visum  dan menjalani perawatan. Hasilnya, Bunga sudah digagahi Ak yang juga  warga Purun Besar. “Polisi sudah tahu kalau anak saya diperkosa,”  kata Tjung Liat Ban.
Ak sempat ditahan pihak kepolisian setempat. Namun  hanya selama 1 x 24 jam. Alasannya, bukti-bukti tidak kuat, selain itu  juga menunggu hasil visum, makanya dia dilepaskan. Begitu hasil visum  keluar, membuktikan telah memperkosa Bunga, Ak kabur. Usaha polisi untuk  menangkapnya kembali sia-sia.
Kapolsek Segedong, IPTU Awaluddin Syam membenarkan terjadinya dugaan pemerkosaan yang dilakukan Ak.
Kapolsek mengaku telah bertindak cepat menangani kasus tersebut. Namun polisi tidak bisa meminta keterangan Bunga. ABG tersebut shock berat dan dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek mengaku telah bertindak cepat menangani kasus tersebut. Namun polisi tidak bisa meminta keterangan Bunga. ABG tersebut shock berat dan dilarikan ke rumah sakit.
sumber : Posmetro
