Laman stasiun televisi Sky News, Selasa 27 April 2010, mengungkapkan bahwa presiden Venezuela itu tertarik main Twitter demi meladeni pihak oposisi yang selama ini sering mengritik dirinya lewat internet.
'Comandante [pemimpin] Chavez akan segera membuka akun di Twitter untuk melancarkan pertempuran secara online,' kata Diosdado Cabello, direktur badan telekomunikasi Venezuela. 'Saya yakin dia bakal memecahkan rekor jumlah pengikut,' lanjut Cabello.
Selama ini, Chavez hobi tampil berjam-jam di televisi untuk berpidato atau ikut acara talk-show demi mengkampanyekan program-programnya. Pemimpin yang sudah lebih dari 10 tahun memimpin Venezuela itu juga tak segan-segan menutup kantor berita di negerinya yang bersikap kritis terhadap dia.
Namun, Chavez tidak bisa berkutik dengan menjamurnya blog-blog pribadi maupun laman jejaring sosial di internet yang sulit diberangus. Apalagi laman seperti Twitter mulai populer digunakan rakyat Venezuela, tidak saja sebagai ajang mencari bersosialisasi namun juga menyuarakan kritik anti pemerintah.
Pada Februari lalu, kubu oposisi menggunakan Twitter untuk menggalang aksi protes atas penutupan suatu stasiun televisi di Venezuela. Chavez pun bulan lalu dikabarkan berupaya memblokir akses Twitter, namun rencana itu tak terwujud.
Mungkin dari situlah Chavez penasaran menjajal Twitter.
Sekitar empat belas menit lewat tengah malam waktu Amerika Latin, Rabu 28 April 2010,