JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang teroris yang dibekuk di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/5/2010), kepada warga sekitar mengaku jika ia berprofesi sebagai guru ngaji yang sedang magang. Dia terlihat sering lari-lari pagi dengan topi yang selalu dipakainya.
Hal itu diutarakan Leli, warga sekitar yang rumahnya tepat di depan lokasi penggerebekan teroris di Cikampek. Leli adalah anak dari pemilik kontrakan yang dihuni para teroris. Pemilik kontrakan sendiri bernama Hj Dima. Dia ikut diamankan polisi untuk dimintai keterangan.Lokasi kejadian sendiri berada di Kampung Babakan Jati, Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Gang Al-Falah, Jawa Barat.
Ketika ditanya tentang aktivitas teroris tersebut, Leli menjawab tidak tahu. "Saya tidak tahu, saya melihat kalau subuh dia lari-lari pagi pakai topi," ujar Leli.
Lebih lanjut Leli mengatakan, rumah tersebut sebelum dikontrakkan berfungsi sebagai gudang penyimpanan barang yang tidak terpakai.
Leli sendiri sedang berada di Bandung ketika penyergapan oleh Densus 88 terjadi. Ia mengetahui terjadi penggerebekan itu setelah pulang dari Bandung sekitar pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, Engkus yang rumahnya dibelakang tempat tinggal Leli menuturkan, penyergapan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sekitar lokasi kejadian dijaga ketat oleh aparat keamanan.
"Saya tadi mau keluar terus disuruh masuk ke rumah lagi. Kata polisi, takut ada peluru nyasar," ujar Engkus. Dia juga mengatakan dalam penyergapan tersebut dua orang tewas tertembak.(*)
sumber : http://www.tribun-timur.com/read/artikel/103215/Teroris-Cikampek-Mengaku-Guru-Ngaji
