ribuan artikel terunik teraneh menarik terlangka terlucu cari disini:

SLE Systemic Lupus Erythemathosis

*APAKAH LUPUS SINDROM ITU?
Lupus adalah penyakit “autoimmune” di mana antibodi yang seharusnya melindungi tubuh karena sebab yang tidak diketahui sampai saat ini, menjadi liar dan menyerang jaringan-jaringan tubuh normal.
v Lupus merupakan penyakit kronik/menahun dan dikenal sebagai penyakit autoimun

v Lupus dikatakan great imitator alias peniru ulung, atau juga disebut sebagai penyakit seribu wajah karena menyerupai penyakit lain (mimikri)

v Menyerang seluruh organ tubuh

v Hampir separuh pasien lupus terserang organ vitalnya

v Gejala lupus mulai dari ringan sampai berat. Manusia membentuk antibody yang gunanya melindungi tubuh dari berbagai serangan virus, kuman, bakteri.

Pada Lupus, produksi antibody yang seharusnya normal menjadi berlebihan. Dan antibody ini tidak lagi berfungsi untuk menyerang virus, kuman, bakteri yang ada di tubuh, tetapi justru menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri.


Ada berapa jenis penyakit Lupus?
Ada 3 (tiga) jenis penyakit Lupus yang dikenal yaitu:
1. Discoid Lupus, yang juga dikenal sebagai Cutaneous Lupus, yaitu: penyakit Lupus yang menyerang kulit.
2. Systemic Lupus, penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan sistem di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, paru-paru, ginjal, hati, otak, dan sistem saraf. Selanjutnya kita singkat dengan SLE (Systemic Lupus Erythematosus).
3. Drug-Induced Lupus, penyakit Lupus yang timbul setelah penggunaan obat tertentu. Gejala-gejalanya biasanya menghilang setelah pemakaian obat dihentikan.

Apakah Discoid Lupus dapat berkembang menjadi Systemic Lupus?
Kira-kira 10% kasus Discoid Lupus dapat berkembang menjadi Systemic Lupus, tetapi tidak bisa diprediksi dan dicegah sejak timbulnya Discoid Lupus ini.

Apakah beda antara Drug-Induced Lupus dengan Systemic Lupus?
Drug-Induced Lupus bersifat reversible, artinya dapat kembali normal setelah pemakaian obat dihentikan, tetapi Systemic Lupus bersifat irreversible.

Apakah Lupus penyakit infeksi atau penyakit menular?
Lupus bukan penyakit infeksi atau penyakit menular.

Apakah Lupus sama dengan AIDS?
Beda. Pada AIDS, sistem kekebalan tubuh menurun, sebaliknya pada Lupus sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif (liar), AIDS menular tetapi Lupus tidak.

Apakah penyebab penyakit Lupus?
- Penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui, diduga merupakan beberapa – kombinasi dari beberapa faktor

- Bukan penyakit yang disebabkan virus, kuman atau bakteri

- Bukan penyakit menular dan menurun

- Keterlibatan genetic, hormone dan lingkungan diduga sebagai factor

penyebab penyakit lupus


Apakah penyakit Lupus merupakan penyakit keturunan?
Orang-orang yang mempunyai keluarga yang pernah terkena penyakit Lupus ini dicurigai berkecenderungan untuk terkena penyakit ini, lebih kurang 5-12% lebih besar dibanding orang normal.

Berapa besar angka kemungkinan terkena penyakit Lupus ini?
Untuk orang-orang kulit hitam seperti Amerika dan Afrika angka kemungkinannya yaitu 1:250, sedang untuk orang kulit putih 1:1000 dan orang-orang latin 1:500, untuk orang asia belum ada angka yang pasti.

Apakah penyakit Lupus ini hanya menyerang wanita?
Perbandingan penderita penyakit Lupus ini antara wanita dan pria adalah 9:1, dan 80% dari kasus ini menyerang wanita dalam usia produktif.

Berapa besar angka kematian akibat penyakit Lupus ini?
Penelitian di Eropa dan Canada baru-baru ini menunjukkan menurunnya angka kematian akibat penyakit ini, di mana 90% penderita dapat bertahan lebih dari 5 (lima) tahun dan 75-85% penderita dapat bertahan sampai 10 (sepuluh) tahun.

Bagaimana SLE didiagnosa?
Dari informasi berbagai sumber, seperti sejarah pengobatan masa lalu, hasil tes laboratorium dan gejala-gejala yang timbul saat ini, ada 11 (sebelas) kriteria untuk mendiagnosa SLE. Umumnya seseorang memenuhi paling sedikit 4 (empat) kriteria sebelum diagnosa dilakukan.
11 (sebelas) kriteria itu, yaitu:
1. Malar rash (merah pada pipi).
2. Discoid rash (bercak merah pada kulit).
3. Photosensitivity (peka terhadap cahaya).
4. Oral Ulcers (luka sekitar mulut).
5. Arthritis (radang sendi).
6. Serositis (radang pada selaput sereus).
7. Renal disorder (kelainan pada ginjal).
8. Neurologic disorder (kelainan fungsi saraf).
9. Hematologic disorder (kelainan darah).
10. Immunologic disorder (kelainan pada sistem kekebalan tubuh).
11. Antinuclear antibody (ANA).

*GEJALA YANG BISA TERJADI

Gejala awal yang dialami saat lupus mulai bersemayam dalam tubuh :

Ø Sakit pada sendi / tulang

Ø Demam berkepanjangan / panas tinggi bukan karena infeksi

Ø Sering merasa cepat lelah, kelemahan berkepanjangan

Ø Ruam pada kulit

Ø Anemia (kurang darah)

Ø Gangguan ginjal (kebocoran ginjal, protein banyak terbuang melalui urin)

Ø Sakit di dada bila menghirup nafas dalam

Ø Bercak merah pada wajah yang berbentuk seperti kupu-kupu butterfly rash)

Ø Sensitif terhadap sinar matahari

Ø Rambut rontok

Ø Ujung jari berwarna kebiruan/pucat

Ø Stroke

Ø Penurunan berat badan

Ø Sakit kepala

Ø Kejang

Ø Sariawan yang hilang timbul

Ø Keguguran

Apabila 4 dari gejala tersebut terdapat pada Anda, maka periksalah segera, mungkin Anda menderita Penyakit Lupus.


Apa itu ANA tes?
ANA tes adalah suatu pemeriksaan darah yang menghitung antibodI yang terbentuk yang secara langsung melawan berbagai komponen dari nucleus (inti sel).
ANA tes ini merupakan pemeriksaan awal untuk penyakit Lupus. Pasien Lupus umumnya mempunyai antinuclear antibodI yang tinggi, hampir 95% pasien SLE akan positif jika diperiksa dengan tes ini.
Jarang sekali pasien Lupus memiliki hasil tes yang negatif. Walaupun ini terjadi kemungkinan itu hanya sementara sebelum tes ini menjadi positif.
Tetapi hasil tes ANA yang positif ini tidak langsung memberikan hasil diagnosa positif Lupus, tapi ini hanya salah satu indikator. Hasil positif tes ANA ini hanya merupakan salah satu kriteria dan pasien setidaknya harus memenuhi 3 (tiga) kriteria tambahan sebelum dikatakan terkena penyakit Lupus.

Mengapa SLE sulit didiagnosa?
Karena SLE merupakan suatu penyakit yang menyerang banyak sistem tubuh, jadi sebelum keseluruhannya dapat didiagnosa, dapat terjadi gejala-gejala di beberapa bagian tubuh dan dengan beberapa tes darah barulah dapat mendukung keberadaan penyakit ini.
SLE juga sulit didiagnosa karena penyakit ini merupakan tipe yang berkembang dengan lambat dan lama, di mana gejalanya dapat datang dan pergi, jadi butuh waktu untuk membuktikan keberadaan penyakit ini di dalam darah, di mana hasil pemeriksaan suatu saat positif dan disaat lain dapat menjadi negatif.
Ini membutuhkan waktu beberapa bulan bahkan beberapa tahun bagi dokter untuk dapat memberikan diagnosa yang akurat untuk penyakit ini. SLE juga sulit didiagnosa karena tidak ada tes laboratorium khusus untuk penyakit ini. Seorang dokter harus melakukan pengamatan secara penuh dan melakukan berbagai tes sebelum dapat memberikan keputusan yang tepat.

Dokter apa yang tepat merawat pasien SLE ini?
Tidak ada peraturan khusus, pasien Lupus dapat didiagnosa dan diobati oleh banyak dokter spesialis, misalnya dokter ahli rematik, dokter ahli kulit, dokter ahli saraf, dokter ahli immunologi, atau dapat juga diobati oleh dokter umum.

Apakah semua pasien Lupus memberikan gejala yang sama?
Tidak, gejalanya bervariasi dari satu pasien ke pasien yang lain, bahkan bervariasi pada satu pasien dari waktu ke waktu. SLE ini dapat menyerang berbagai organ tubuh yang berbeda. Oleh karenanya dapat menyerang setiap orang secara berbeda-beda.

Adakah pencegahan untuk penyakit ini?
Untuk saat ini masih belum ada cara pencegahan untuk penyakit ini, tetapi riset sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menemukan cara pengobatan yang baru dan penyebab pasti dari pasti penyakit ini. Mudah-mudahan ada harapan untuk masa depan. Bagaimanapun penyakit ini dapat dikendalikan dengan pengobatan.

Bagaimana mengobati SLE?
Kebanyakan gejala penyakit Lupus adalah peradangan. Jadi pengobatan lebih banyak ditujukan untuk mengurangi peradangan tersebut. Ada 4 (empat) kelompok obat yang digunakan dalam pengobatan penyakit ini yaitu: Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), Corticosteroids, antimalarials, dan obat-obat cytotoxic.