KOMPAS.com/Zulkifli BJ
Dengan "Parking Assistance", pengemudi bisa menyetir atau parkir lepas tangan!
KOMPAS.com/Zulkifli BJ
Mobil mundur sembari berbelok. Setir dioperasikan oleh "Parking Assistance"
KOMPAS.com/Zulkifli BJ
Proses parkir belangsung dengan Parking Assistance
KOMPAS.com/Zulkifli BJ
Tombol lampu sein harus diaktifkan untuk parkir
KOMPAS.com — Kalau Anda menggunakan mobil semewah dan berpenampilan seperti BMW 650iC ini ke kantor, mal, atau hotel, sangat besar peluang diberi kemudahan parkir! Tak perlu repot parkir berdesakan di tempat yang sempit dengan bantuan teriakan juru parkir, atau bisa jadi memanfaatkan fasilitas valet bila ke mal.
Nah, lantas apakah Parking Assistance masih bermanfaat bagi pemilik mobil sekelas BMW 650iC ini? Sudah pasti bermanfaat. Pasalnya, mobil ini tidak cocok menggunakan sopir. Harus dikemudikan sendiri oleh pemilik. Nah, kalau kebetulan diberi tempat parkir yang gampang, sang pemilik tentu saja tidak perlu memanfaatkan fitur yang satu ini.
Cara kerja
Parking Assistance membantu dan menyenangkan bagi mereka yang kesulitan parkir, apalagi bila juru parkir tidak ada. Kendati demikian, fitur ini hanya bisa digunakan untuk parkir paralel. Hebatnya, pembantu parkir ini lebih aman dibanding parkir cara manual karena pengemudi bisa mengontrol obyek di sekilingnya. Di samping itu, prosesnya lebih cepat. Bahkan, celah antara bodi mobil dan dinding samping 50 cm.
Sembari berjalan pada kecepatan 35 km/jam, dengan mengaktifkan atau menekan tombol "P" bergambar ikon radar (paling kanan), mobil ini akan mencari dan menentukan sendiri ruang untuk parkir, apakah di sisi kanan atau di kiri.
Kalau tombol Parking Assitance diaktifkan, maka di layar monitor juga muncul indikator yang menandakan bahwa sistem bekerja.
Celah yang dibutuhkan harus 1,20 m lebih besar dari total panjang mobil tersebut. Panjang total mobil ini 4,820 m. Untuk itu, mobil harus mencari ruang berukuran 5,020 m. (Bersambung)