Omong-omong tentang transgenik, transgenik / rekayasa genetika itu apa sih?
Rekayasa genetik adalah rangkaian teknik untuk mengisolasi, memodifikasi, menggandakan, dan merekombinasi gen dari organisme berbeda. Menurut ilmuwan biologi molekuler, Mae Wan Hoo, dalam bukunya, teknik ini memungkinkan perpindahan gen antar spesies berbeda yang tak mungkin saling kimpoi secara alamiah, misalnya gen ikan dimasukkan ke dalam tomat dan gen manusia dipindahkan ke domba.
Teknologi ini dirancang untuk mematahkan halangan antarspesies dan melemahkan mekanisme pertahanan spesies. Rekayasa genetik tanaman dan hewan dimulai pada pertengahan 1970-an yang dipicu penemuan beberapa teknik kunci dalam genetika molekuler.
Ikan mutant ini adalah hasil penelitian seorang Professor di Universitas Rhode Island, Mr. Terry Bradley. Dengan memodifikasi genetis ikan trout, ikan mutant ini memiliki massa otot antara 15-20% lebih tinggi dari ikan standar.
Nyambung lagi ke ikan mutant itu, adapun penelitian tersebut diantaranya dengan menghambat myostatin, protein yang memperlambat pertumbuhan. Mereka menyuntik ribuan telur ikan trout dengan berbagai jenis DNA yang menghambat kinerja enzim myostatin.
Efek positif dari hasil penelitian ini adalah secara komersil, dengan hasil daging ikan yang lebih banyak, namun tanpa menambah ongkos pakan ikan.
Amerika sangat getol meneliti tentang transgenik, dari mulai tanaman sampe hewan. Memang sih secara komersil, hasil produk transgenik sangat menguntungkan. Namun, secara kesehatan, masih menjadi tanda tanya apakah aman mengkonsumsi produk transgenik? sobat tau kan saat kasus kacang kedelai impor dari Amerika yang ternyata adalah kacang kedelai transgenik?
Memang sih selama ini belum ada laporan ilmiah di Indonesia yang membuktikan mengenai bahaya produk transgenik, selain reaksi alergis (produk ini telah ditarik dari pasaran). Sehingga,sampai saat ini, produk transgenik masih layak untuk dikonsumsi. Akan tetapi, memang diakui bahwa publikasi mengenai resiko makanan produk transgenik terhadap manusia, masih sangat sedikit. Padahal mungkin sebenarnya dampak negatif konsumsi produk transgenik sudah banyak terjadi di masyarakat hanya saja tidak banyak data yang membuktikannya.