Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai tsunami, mulai dari  penyebab, peringatan, sampai hal yang perlu dilakukan ketika tsunami  mengancam.
 Berdasarkan U.S Geological Survey,  gempa tersebut berada di urutan kelima terluas dampaknya di seluruh  dunia, sejak 1900. Bagi Jepang, gempa ini merupakan gempa terkuat selama  140 tahun. Tsunami yang mengikutinya mencapai ketinggian hingga 10  meter.
 Tsunami merupakan beberapa gelombang  laut yang disebabkan oleh gempa Bumi bawah laut, longsor, atau ledakan  gunung. Tsunami juga bisa disebabkan oleh jatuhnya meteor di laut.
 Ilmuwan  pernah temukan bukti kalau beberapa tsunami besar terjadi akibat  tumbukan asteorid. Saking besarnya tsunami tersebut, hanya gunung  tertinggi 3,5 miliar tahun yang lalu yang "selamat". Garis pantai dan  kepulauan berubah drastis. Kehidupan nyaris punah.
  
 
 Gempa  Bumi baru bisa memicu tsunami apabila menyebabkan pergerakan di dasar  laut yang mengakibatkan pergerakan air secara tiba-tiba dalam jumlah  yang banyak.
 Tsunami bukan hanya satu gelombang besar, tapi rentetan gelombang. Gelombang yang mematikan belum tentu gelombang yang pertama.
Kata  "tsunami" sendiri berasal dari bahasa Jepang, mengingat fakta bahwa  Jepang merupakan negara yang cukup sering dilanda tsunami. Dalam  beberapa abad terakhir, sudah ada ribuan warga Jepang yang tewas karena  menjadi korban tsunami.
 Gelombang tsunami bisa  melintasi samudra tanpa kehilangan energi. Gelombang tsunami yang dipicu  gempa di Sumatra pada tahun 2004 bergerak sejauh 5.000 kilometer sampai  Afrika dengan tenaga yang cukup untuk merusak gedung dan membahayakan  manusia.
 Tsunami bisa memiliki kecepatan 800  kilometer per jam, melintasi lautan tanpa terdeteksi selama sehari atau  kurang. Ilmuwan bisa mendeteksi waktu tiba tsunami dengan  memperhitungkan kedalaman air, jarak, dan kejadian yang memicu tsunami.
 Tinggi  tsunami mungkin kurang dari 30 sentimeter di laut terbuka. Tapi Karena  kecepatannya yang tinggi--beberapa gelombang bisa secepat pesawat  jet--dan mencapai daerah pantai yang dangkal, tinggi gelombang meningkat  akibat air di bagian atas bergerak lebih cepat daripada bagian bawah.
 Secara  alamiah, pantai biasanya memiliki pemecah gelombang tsunami sehingga  dampaknya tidak terlalu besar di daratan. Karang, muara, dan teluk  merupakan contoh peredam alami tsunami.
 Tsunami  yang terjadi di Aceh dinilai sebagai tsunami paling mematikan. Lebih  dari 200 ribu orang meninggal dan masih banyak orang yang hilang.  Tsunami paling mematikan sebelumnya terjadi pada tahun 1781 di Laut  China Selatan, diperkirakan menewaskan 40 ribu orang. Tahun 1883,  letusan Krakatau menyebabkan tsunami dan menewaskan 36.500 orang.
 Daerah Pasifik merupakan zona tsunami paling aktif, menurut NOAA.
Peringatan dini tsunami yang alami: gempa Bumi. Jika terjadi gempa, orang-orang diperingatkan agar menjauh dari daerah pantai.
Para  saksi mata menyebutkan kenaikan atau penyurutan air laut sering jadi  tanda-tanda tsunami. Banyak korban menghilang saat tsunami terjadi di  Aceh karena orang-orang mendekat ke laut saat air laut surut. Para ahli  menjelaskan kalau surutnya air laut itu bisa jadi tanda bahwa sekitar 5  menit lagi akan terjadi tsunami.
 Bahaya tsunami  bisa terjadi dalam waktu beberapa jam setelah gelombang pertama.  Gelombang tsunami lain bisa datang dalam waktu 5 menit hingga 1 jam.
